Kita semua mungkin sudah tahu bahwa tembakau mengandung nikotin, tapi tahukah anda dari mana kata nikotin itu berasal? Ternyata nikotin berasal dari nama seseorang dan kisah dibalik nama ini sangat menarik. Siapakah dia dan bagaimanakah kisahnya? Yuk dibaca di bawah ini.
Pada awal mulanya tembakau dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat asli benua Amerika di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Mexico. Mereka memanfaatkan tembakau dengan cara dikeringkan dan menghisap asap dari tembakau kering yang dibakar. Cara ini juga sangat populer sekarang dan dinamakan dengan merokok.
Nah, pada abad ke 16 bangsa Eropa memulai penjelajahannya ke seluruh penjuru bumi. Bangsa Portugis adalah salah satu perintis gerakan ini dan salah seorang diantaranya, Colombus, terkenal sebagai orang Eropa yang pertama kali menginjakan kaki di benua Amerika. Disana, bertemulah mereka dengan suku asli Amerika. Salah satu hal menarik yang mereka temukan saat itu adalah budaya menghisap asap daun tembakau kering.
Sementara itu, di Perancis hiduplah pegawai istana Perancis yang bernama Jean Nicot. Pada tahun 1559, Nicot dikirim oleh Raja Henry II ke Portugal untuk menjodohkan putrinya, Margaret of Valois dengan Raja Sebastian, yang saat itu telah menjadi raja sejak 1557 saat berusia tiga tahun. Perjodohan tersebut sayangnya gagal, namun Nicot bertemu dengan sahabatnya yang bernama Damiao de Gois yang memperkenalkannya dengan tanaman tembakau yang ia bawa dari benua Amerika. Ia penasaran dengan cerita bahwa dari de Gois yang mengatakan bahwa tanaman tersebut dapat menyembuhkan tumor. Ia lalu menguji ekstrak dari tembakau untuk menyembuhkan seorang pria dari Lisbon yang terkena tumor. Ternyata pria tersebut sembuh dan percobaan lebih lanjut menunjukan bukti bahwa tembakau memang bisa dijadikan obat yang dapat menyembuhkan kanker, asam urat hingga sakit kepala.
Pada tahun 1560, Nicot mengirimkan biji tembakau kepada ratu Perancis saat itu, Chaterine de Medicis. Bersamaan dengan biji tersebut, ia juga menyertakan sebuah surat yang menjelaskan kandungan obat-obatan dalam tembakau. Pada tahun 1561, ia kembali ke istana dan menunjukan sang ratu daun tembakau. Nicot mengatakan bahwa ratu dapat menghirup daun tembakau ini melalui hidung dengan menggilingnya terlebuh dahulu hingga menjadi serbuk untuk menyembuhkan sakit kepala. Cara yang disarankan oleh Jean Nicot tersebut ternyata dianggap mujarab. Sejak saat itu penggunaan tembakau mulai populer di kalangan kaum bangsawan di Perancis. Akhirnya tanaman tersebut mulai dibudidayakan di Perancis untuk memenuhi permintaan yang semakin besar. Dari Perancis, tanaman ini lalu meluas ke penjuru Eropa dan dunia.
Berkat jasanya ini, Jean Nicot diangkat menjadi seorang Villemain atau semacam Raden dan dianugerahkan sebidang tanah oleh kerajaan. Untuk menghormati Jean Nicot, namanya kemudian dijadikan sebagai nama genus untuk tanaman tembakau dan kandungan khusus yang ditemukan di dalam tembakau dinamakan nikotin.
Yang menarik dari kisah ini adalah, sebelum abad ke 20, tembakau sangat populer sebagai obat, sedangkan sekarang tembakau dianggap sebagai racun yang sangat berbahaya.
Sumber:
https://www.britannica.com/biography/Jean-Nicot
Nah, pada abad ke 16 bangsa Eropa memulai penjelajahannya ke seluruh penjuru bumi. Bangsa Portugis adalah salah satu perintis gerakan ini dan salah seorang diantaranya, Colombus, terkenal sebagai orang Eropa yang pertama kali menginjakan kaki di benua Amerika. Disana, bertemulah mereka dengan suku asli Amerika. Salah satu hal menarik yang mereka temukan saat itu adalah budaya menghisap asap daun tembakau kering.
Sementara itu, di Perancis hiduplah pegawai istana Perancis yang bernama Jean Nicot. Pada tahun 1559, Nicot dikirim oleh Raja Henry II ke Portugal untuk menjodohkan putrinya, Margaret of Valois dengan Raja Sebastian, yang saat itu telah menjadi raja sejak 1557 saat berusia tiga tahun. Perjodohan tersebut sayangnya gagal, namun Nicot bertemu dengan sahabatnya yang bernama Damiao de Gois yang memperkenalkannya dengan tanaman tembakau yang ia bawa dari benua Amerika. Ia penasaran dengan cerita bahwa dari de Gois yang mengatakan bahwa tanaman tersebut dapat menyembuhkan tumor. Ia lalu menguji ekstrak dari tembakau untuk menyembuhkan seorang pria dari Lisbon yang terkena tumor. Ternyata pria tersebut sembuh dan percobaan lebih lanjut menunjukan bukti bahwa tembakau memang bisa dijadikan obat yang dapat menyembuhkan kanker, asam urat hingga sakit kepala.
Pada tahun 1560, Nicot mengirimkan biji tembakau kepada ratu Perancis saat itu, Chaterine de Medicis. Bersamaan dengan biji tersebut, ia juga menyertakan sebuah surat yang menjelaskan kandungan obat-obatan dalam tembakau. Pada tahun 1561, ia kembali ke istana dan menunjukan sang ratu daun tembakau. Nicot mengatakan bahwa ratu dapat menghirup daun tembakau ini melalui hidung dengan menggilingnya terlebuh dahulu hingga menjadi serbuk untuk menyembuhkan sakit kepala. Cara yang disarankan oleh Jean Nicot tersebut ternyata dianggap mujarab. Sejak saat itu penggunaan tembakau mulai populer di kalangan kaum bangsawan di Perancis. Akhirnya tanaman tersebut mulai dibudidayakan di Perancis untuk memenuhi permintaan yang semakin besar. Dari Perancis, tanaman ini lalu meluas ke penjuru Eropa dan dunia.
Berkat jasanya ini, Jean Nicot diangkat menjadi seorang Villemain atau semacam Raden dan dianugerahkan sebidang tanah oleh kerajaan. Untuk menghormati Jean Nicot, namanya kemudian dijadikan sebagai nama genus untuk tanaman tembakau dan kandungan khusus yang ditemukan di dalam tembakau dinamakan nikotin.
Yang menarik dari kisah ini adalah, sebelum abad ke 20, tembakau sangat populer sebagai obat, sedangkan sekarang tembakau dianggap sebagai racun yang sangat berbahaya.
Sumber:
https://www.britannica.com/biography/Jean-Nicot