Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Pemberontakan Emak-emak di Nigeria Tahun 1929

Kita sering mendengar istilah The Power of Emak-emak akhir-akhir ini. Ada yang menggunakannya secara ‘negatif’, sebagai contoh ketika emak-emak naik motor sein ke kiri tapi belok ke kanan, dan ada juga yang menggunakannya secara ‘positif’ dalam meraup dukungan politik. Nah, pada tahun 1929, ribuan perempuan yang mayoritas emak-emak melakukan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Inggris di Nigeria. Kenapa? Kenapa emak-emak? Di Nigeria bagian tenggara, di provinsi yang dinamakan Calabar dan Owerri, hiduplah suku Igbo yang menghuni daerah yang dikenal dengan nama Igboland. Pada tahun 1929 mereka melakukan perlawanan karena merasa kesal terhadap penindasan pemerintah kolonial. Perlawanan yang berujung pada pemberontakan tersebut dikenal dengan istilah Women’s War 1929. Ahli sejarah kolonial menyebutnya sebagai kerusuhan, namun apapun namanya, kebangkitan yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini memiliki dampak yang luas dan membuat pemerintah kolonial kewalahan. Selama kekacauan

John Rennie, Sang Pembangun London Bridge yang Karyanya Tidak Tersisa.

Seorang millwright yang pindah dari Skotlandia ke London untuk bekerja sebagai insinyur mesin, John Rennie suatu saat akan menjadi salah seorang insinyur sipil terbesar di masanya. Menyusul karirnya yang cemerlang dalam perancangan mesin, ia kemudian membangun kanal, dan di kemudian hari menjadi termasyhur akan jembatan-jembatannya di sepanjang Sungai Thames dan akan karya-karyanya dalam membangun dermaga, termasuk pembangunan Plymouth Breakwater. Si bungsu dari sembilan bersaudara, John Rennie dilahirkan di sebuah perkebunan bernama ‘Phantasie’ di daerah yang saat ini dikenal dengan East Lothian, Skotlandia. Ayahnya meninggal dunia saat John masih berusia lima tahun, meninggalkan putra sulungnya, George, sebagai kepala keluarga dan menjalankan perkebunan. John menempuh pendidikannya hanya di sekolah lokal, tapi ia mempelajari keterampilan teknik awalnya saat masih remaja ketika ia bekerja dengan seorang millwright dan penemu mesin perontok, Andrew Meikle (1719-1811), yang rumahnya

Arminius Vambery dan Thor Heyerdhal; Petualang, Pemberani dan Pendobrak.

Rasa penasaran yang kuat tidak jarang membuat manusia berani melawan bahaya. Arminius Vambery dan Thor Heyerdhal hidup di dua abad yang berbeda, namun keduanya punya kesamaan, yakni mereka berdua menantang bahaya yang bahkan bisa mengancam jiwa mereka demi memenuhi rasa keingintahuan mereka. Mau tahu ceritanya? Baca yuk! Armnius Vambery Armnius Vambery memiliki bakat dalam bahasa sejak usia masih muda. Ia terlahir dari pasangan keluarga Yahudi Ortodoks yang cukup miskin di Hungaria pada tahun 1832. Ia menguasai beberapa bahasa di Eropa dan juga di sekitarnya seperti Persia, Arab dan Turki. Disamping kelebihannya tersebut, ia juga memiliki kekurangan sejak lahir. Sejak lahir ia mengalami kelainan yang membuatnya jalan terpincang-pincang. Oleh karena itu ia juga dikenal dengan sebutan si pincang. Ia sangat tertarik dengan bahasa Turki dan bahasa kampung halamannya, yakni Magyar. Ketertarikannya ini mengantarnya ke Kon

Mungkin Selama Ini Kita Salah Kaprah Mengenai Prabowo Subianto (Percakapan Rahasia antara Mayjen Prabowo dengan Stanley Roth 6 November 1997)

Mungkin apa yang kita tahu tentang Prabowo Subianto terkait krisis 1998 selama ini salah. Mungkin lho ya. Selama ini kita mengetahui bahwa peran Mayjen Prabowo Subianto dalam krisis 1997/1998 adalah untuk mempertahankan kekuasaan Presiden Soeharto, yang juga adalah ayah mertuanya. Namunsetelah membaca sebuah dokumen rahasia yang sudah dibuka ke publik oleh National Security Archive tentang percakapan antara Mayjen Prabowo dengan Stanley Roth, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Pasifik padatanggal 6 November 1997, semuanya tampak berbeda. Pada awal tahun 1997, Thailand mengalami defisit transaksi berjalan yang memaksa pemerintah untuk meningkatkan suku bunga. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan Thailand makin terlilit hutang, terutama di pasar properti. Akhirnya perusahaan-perusahaan ini melakukan pinjaman jangka pendek dari luar negeri yang menyebabkan munculnya tekanan terhadap mata uang Baht. Pada saat itu mata uang di Asia Tenggara mematok nilai

Konstantin Tsiolkovsky, Sang Penengah Antara Imajinasi Dengan Ilmu Pasti

Alberet Einstein pernah berkata :”Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution.” yang artinya adalah “khayalan lebih penting dari pengetahuan karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan khayalan meliputi seluruh dunia, merangsang kemajuan, dan melahirkan evolusi”. Seorang jenius yang rendah hati dari Rusia bernama Konstantin Tsiolkovsky adalah bukti hidup kutipan Einstein tersebut. Ide mengenai perjalanan ke luar angkasa tidak akan bisa sepopuler sekarang ini tanpa khayalan dua orang penulis ternama asal Perancis, Jules Verne dan penulis asal Inggris, Herbert George Wells. Meskipun keduanya hidup di zaman yang berbeda dimana Jules Verne mempublikasikan buku perjalanan luar angkasanya yang berjudul From the Earth to the Moon pada tahun 1865 sedangkan H.G. Wells mempublikasikan buku dengan tema yang sama yang berjudul The First Men in the Mo