Langsung ke konten utama

Para Ilmuwan yang Diremehkan Karena Mereka Rohaniawan.

Banyak orang yang percaya bahwa Gereja Katolik tidak percaya terhadap sains, dan bahkan menentangnya. Konflik antara Galileo dan Gereja pada tahun 1633 dijadikan sebagai justifikasi atas pandangan ini. Namun ternyata, banyak rohaniawan Katolik yang memiliki kontribusi besar terhadap sains. Diantaranya adalah Gregor Mendel dan Georges Lemaitre. Meskipun demikian, pada awalnya ide-ide mereka dicibir oleh para saintis.


Georges Lemaitre
Lemaitre saat ini telah dianggap sebagai bapak penemu Bing Bang. Julukannya tersebut sangat kontras sekali dengan jabatannya sebagai seorang rohaniawan Katolik di Belgia. Ia juga memiliki kontribusi terhadap gagasan tentang alam semesta yang mengembang. Ia adalah orang yang pertama menemukan bahwa cahaya dari galaxy lain berubah menjadi merah karena galaksi mengalami pengembangan dalam tulisan ilmiahnya pada tahun 1927. Hal tersebut menunjukan bahwa antara satu galaxy dengan galaxy yang lain dalam alam semesta ini saling menjauh dan semakin besar jarak dua buah galaxy, maka semakin cepat mereka saling menjauh satu sama lain.
Meskipun demikian, gagasannya bukan diberi nama Hukum Lemaitre, melainkan diberi nama Hukum Hubble. Padahal Edward Hubble, yang juga adalah seorang fisikawan, datang dengan ide yang sama dua tahun setelah Lemaitre pada tahun 1929. Bahkan sebenarnya, konstanta untuk mengukur kecepatan perkembangan alam semesta yang dikemukakan oleh Lemaitre lebih presisi daripada yang diusulkan oleh Hubble, sehingga hingga saat ini para saintis lebih memilih untuk menggunakan konstanta miliknya.
Selain itu, teori Big Bangnya dicurigai oleh banyak ilmuwan, termasuk oleh Einstein, karena teorinya dianggap bermotif relijius. Memang pada tahun 1936 Paus Pius ke-11mengangkat jabatannya dalam gereja untuk karya ilmiahnya di bidang Teori Bing Bang, karena dianggap sejalan dengan wahyu tentang penciptaan alam semesta. Padahal Lemaitre sendiri tidak pernah ingin membuat hubungan antara wahyu dengan temuannya.
Georges Lemaitre adalah orang yang ceria, rendah hati dan tidak sombong. Meskipun mendapat banyak penolakan dari ilmuwan lainnya dan bahkan karyanya 'diambil alih' oleh ilmuwan lain, namun ia tidak pernah keberatan atau memprotes orang-orang tersbut. Bahkan dengan rendah hati ia melakukan koreksi nama atas karya ilmiahnya tentang alam semesta yang berkembang dengan nama Hukum Hubble, meskipun karyanya tersebut telah ada dua tahun sebelum Hubble mengemukakan teorinya.
Georges Lemaitre

Saat sedang berdiskusi dengan Albert Einstein. 
Saat dianugerahi kenaikan pangkat dalam Gereja oleh Paus Pius ke-11


Gregor Mendel
Kita semua tahu bahwa fondasi ilmu genetika berasal dari Teori Mendel. Gregor Mendel adalah seorang rohaniawan Katolik yang berasal dari Austria. Ia telah melakukan penelitian terhadap genetika sejak berusia 24 tahun. Ia meneliti sifat-sifat dalam kacang polong yang dikawin-silangkan. Ia mengawinkan kacang poling dengan berbagai karakteristik, yang berbiji kecil dengan besar, yang berbiji kisut dan kencang dan berbagai karakter lainnya yang saling bertentangan. Ia menemukan bahwa terdapat sifat-sifat dominan dan resipien dalam kacang polong yang ia kawinkan tersebut. Meskipun ia melakukan percobaannya hanya pada kacang polong, namun ia berteori bahwa hal yang sama juga berlaku pada makhluk hidup lainnya, dimana terdapat sifat-sifat dominan dan resipien. Teorinya ini ia kemukakan dalam kuliah umum pada tahun 1865 di hadapan Natural Science Society di Brno. Temuannya diabaikan oleh banyak ilmuwan karena dianggap telah menjadi pengetahuan umum yang banyak orang telah ketahui.
Mendel meninggal pada tahun 1884 dan karyanya masih belum diakui secara umum. Bahkan pada tahun 1900, Hugo de Vries, Carl Correns dan Erich von Tschermark-Seysenegg menduplikasi ekperimen yang pernah dilakukan Mendel dan mengakui bahwa itu adalah ide mereka. Meskipun ketiga ilmuwan itu akhirnya mengakui karya Mendel, namun banyak ilmuwan lainnya yang mencibir karya mendel, terutama mereka yang menganut aliran Darwinian, karena menganggap karya Mendel tidak relevan dengan Teori Evolusi.
Gregor Mendel 
Mendel dan kacang polong eksperimennya.
Taman tempat Mendel menanam dan melakukan eksperimennya dengan kacang polong.

Referensi:
https://www.famousscientists.org/georges-lemaitre/
https://www.biography.com/people/gregor-mendel-39282

Postingan populer dari blog ini

Busung Lapar di Lumbung Beras: Sebuah Ironi Berulang di Pulau Lombok

Guru Sang Ratu: Abdul Karim, Dari Pelayan Menjadi Orang Kepercayaan Ratu Victoria

Jalan Berliku Terbangunnya Masyarakat Di Pulau Lombok (Bag. 4)

Jalan Berliku Terbangunnya Masyarakat Di Pulau Lombok (Bag. 3)

Seni Menyidik Tanpa Kekerasan Dari Veteran PD II